Nyinau Perilaku Merapi
Sabtu minggu lalu, 21 November 2020, kami mengikuti sebuah webinar mengenai situasi Gunung Merapi yang telah dinaikkan status menjadi Siaga 3. Materi disampaikan oleh Pak Agus dari BPPTKG Sifat-sifat Gunung Merapi yang teramati adalah
1. siklus letusan 4 tahunan
2. meliputi 4 kabupaten dan 2 provinsi
3. indeks letusan moderat, 2 dari 8
4. lebih banyak effusive
5. letusan bersifat ledakan, terjadi di 2010, dengan index 4 dan mengeluarkan 130 juta meter kubik material
6. erupsi dapat memilike 3 tipe sekaligus
Melihat sifat seperti di atas, dirasakan perlunya koordinasi erat 4 kabupaten, semacam satgas Merapi lintas daerah, karena melibatkan 2 bpbd, sebab akan sering terjadi kegiatan penyelamatan penduduk sekitarnya (siklus kecil 4 dan siklus besar 10)
Tipe Erupsi yang Dimiliki Merapi
a. vulkanian : tidak ada kubah, melontarkan material dari kawah karena tekanan magma
b. subplinian: semburan abu dan gas vulkanik
c. merapi: membentuk kubah, dan keluar magma secara perlahan, atau efusive 1983, 2018, dan mungkin ...2020 atau 2021
d. freatik: air bereaksi dengan magma panas, ledakan uap tekanan tinggi, semburan asap, hujan abu
e. explosive merapi 1972, 84, 2010 (besar) ,2019 (kecil), letusan dengan skala 2 - 4 dari 8 index.
Pergerakan Material
Proses extrusion atau pengeluaran magma dari kantung (dideteksi dengan gempa vulcans dangkal). Proses intrusi magma (ditandai gempa volcanic) terekam pada monitor gempa. Status November 2020, disebutkan telah melewati awal pembentukan kubah lava, dan tetap menunjukkan aktifitas pergerakan magma (migration). Data getaran diamati juga dari gempa multi phase terjadi 272, menunjukkan adanya runtuhan batu, kemudian gempa micro tectonic menunjukkan adanya guguran kawah. Dinding kawah yang runtuh terukur besarnya antara gempa tahun 2006 dan tahun 2010. Kemungkinan besar letusan diduga lebih besar dari 2006 namun tidak melebihi 2010.
Jangka waktu terbentuknya kubah lava, lalu runtuh dan menjadi awan panas ( pyroclastic) tercatat sekitar 14 hari. Apabila diukur dari perubahan massa di kubah saat ini, ~ 3MM cube meter, prakiraan awan panas atau ( pyroclastic cloud) dapat mencapai radius 5 km.
Deformation atau perubahan bentuk kawah, antara 5 sampai 120 mm dalam 1 hari, ke arah barat laut. Pengamatan geochemistry tidak memperlihatkan perubahansignificant. Air photography dengan drone , dan satelit belum memperlihatkan kubah baRU
Dinding kawah runtuh ke arah Selatan dan Darat Daya, aliran sungai2 yang berhulu sekitar wilayah iniarus diwaspadai.
Perhitungan resiko dampak didasarkan pada :
historic, atau data masa lalu yang menunjukkan perulangan,
seismic and optic monitoring, data getaran terbaru
aerial survey, citra deformasi terbaru
gravity survey, perubahan massa yang terjadi
angin (wind speed/direction) untuk perpindahan material gas/uap/asap
permukaan tanah (terrain contour) focus: luncuran material padat
dari perhitungan resiko yang teliti, dibuat rencana penyelamatan manusia dan ternaknya.
Desa2 dengan aliran sungai, lembah dan jurang, berada pada area dampak bahaya. Data mengarah pada harapan erupsi yang lebih rendah dari 2010
Ditunjukkan dangan rendahnya jumlah gempa volcanic dalam, juga banyaknya getaran akibat hembusan gas, yang terlepas dari kantung magma. semakin banyak gas dilepas, semakin sedikit ... tekanan di perut gunung.
Pos Komunikasi RAPI untuk Merapi
1. Bimomartani, Sleman (RAPI Sleman)
2. Balai Desa Deyangan, Magelang (RAPI Magelang)
3. Pos BPBD Pakem (Rapi Sleman)
4. Pos Balerante, Klaten (RAPI Klaten)
dengan mempergunakan frekwensi masing-masing, dan berkoordinasi di ZRD RAPI Yogyakarta (rx 142.020, tx +1.500)
Pada masa darurat, sangat mungkin semua jaringan seluler tidak bertahan, radio komunikasi serderhana dapat menjadi pilihan untuk berkomunikasi secara efektif point to point atau one to many.
Menyelamatkan penduduk, meminimalkan kerugian, dan mempercepat pulihnya kehidupan perekonomian desa ...... hidup berdampingan dengan Gunung Merapi secara cerdas,

Comments
Post a Comment